Berawal Bercanda dengan Temannya, Bocah SD Anak Penjual Gorengan ini Alami Ini

Berawal Bercanda dengan Temannya, Bocah SD Anak Penjual Gorengan ini Alami Kelumpuhan, terdapat Masalah
Dimas Satrya Wijaya ketika dijenguk Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Selasa (17/9/2019).
 Dimas Satrya Wijaya yang masih berusia 14 tahun tampak hanya dapat terbaring lemah di atas kasur.

Tubuhnya bahkan tidak dapat menopang dirinya melulu untuk sekedar mengerjakan duduk di atas kasur.

Bocah laki laki itu tinggal bareng kedua orang tua dan dua saudaranya di suatu kamar kost yang berukuran 2,5 x 4 meter di Jalan Brigjen Katamso IV RT 27 RW 6 Kecamatan Waru, Sidoarjo.

Pada awalnya anak pasangan dari Sopi Wijayanto dan Suratih itu tidak merasakan kelumpuhan.

Bahkan ia dikenal sebagai anak yang periang dan aktif.

Namun pada tahun 2015, saat Dimas menginjak ruang belajar 5 SD, ia berkelakar dengan rekan temannya ketika bersekolah.

Akibat berkelakar tersebut, tak sengaja Dimas terjatuh dan kepalanya terbentur ke tembok sekolah dengan lumayan keras.

Ibu Dimas, Suratih menuliskan pada awalnya dirinya tidak tahu bila anaknya terjatuh saat berkelakar dengan temannya di sekolah.

"Dimas tidak ngomong apapun ke saya bila ternyata terjatuh dan kepalanya terbentur. Mendadak selang dua minggu sesudah jatuh tersebut, Dimas merasakan pusing dan muntah muntah," ujarnya untuk TribunJatim.com, Selasa (17/9/2019).

Melihat urusan tersebut, orang tua Dimas langsung membawanya ke dokter terdekat dan diindikasi merasakan muntaber.

"Setelah itu, besoknya Dimas masuk ke sekolah laksana biasa. Namun ternyata setelah kembali sekolah kok justeru muntah disertai kejang kejang," tambahnya.

Akhirnya orang tua Dimas yang melulu berjualan gorengan keliling itu membawanya ke RSUD. Dr. Soetomo.

Setelah dilaksanakan pemeriksaan, diketahui terjadi penggumpalan darah di otak.

Dimana benak bagian sebelah kanan menyodok ke benak bagian kiri.

"Dioperasi telah sampai tujuh kali tetapi hasilnya tetap sama. Akhirnya saya bawa kembali kembali ke rumah," jelasnya.

Mendengar urusan tersebut, Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin langsung datang menjenguk bocah itu di rumahnya.

Dirinya datang guna melihat situasi bocah yang seharusnya sudah duduk di ruang belajar 9 SMP tersebut.

"Kedatangan anda disini guna meyakinkan suasana Dimas. Sehingga nantinya saya dan anda bisa melakukan usaha yang bisa meringankan Dimas dan keluarganya," jelas lelaki yang akrab disapa Cak Nur tersebut.

Dirinya pun akan berkoordinasi dengan pihak RSUD Sidoarjo untuk mengerjakan pengecekan pertumbuhan kondisinya.

"Sehingga pihak lokasi tinggal sakit dapat melakukan analisa secara medis. Jadi nanti dapat di analisa perbuatan atau bantuan yang memungkinkan guna dilakukan," bebernya.

Cak Nur pun berjanji bakal memberikan pertolongan untuk meringankan beban family tersebut

"Kita bakal berikan pertolongan terhadap family orang tua Dimas. Apalagi family orang tua Dimas ini situasi ekonominya tidak cukup baik," pungkasnya.