"Jadi targetnya masih terdapat waktu selama 3 bulan guna kami persiapkan kantong parkir, mobil listrik, sepeda onthel, dan seterusnya..."
Wali Kota Hendi menyalami pengunjung yang terdapat di Kota Lama Semarang, belum lama ini..
Semarang - Pemerintah Kota Semarang akan tidak mengizinkan kendaraan individu masuk ke area Kota Lama Semarang. Berdasarkan keterangan dari rencana, pemberlakuan kebijakan tersebut akan mulai dilaksanakan akhir tahun, yaitu saat cuti Natal dan Tahun Baru.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, Pemkot Semarang sudah menyiapkan kantong-kantong parkir untuk menampung kendaraan wisatawan.
"Untuk liburan Natal dan Tahun Baru dengan situasi seperti ini sudah dapat dikunjungi, hanya kan masih ada permasalahan parkir. Jadi targetnya masih terdapat waktu selama 3 bulan guna kami persiapkan kantong parkir, mobil listrik, sepeda onthel, dan seterusnya, sampai-sampai nantinya tidak terdapat kendaraan individu lewat yang mengganggu," jelas wali kota yang akrab disapa Hendi tersebut.
Namun, lanjut dia, sepanjang tersebut belum siap, maka pihaknya meminta supaya jajarannya tidak mengerjakan sterilisasi kendaraan. Karena, urusan tersebut dapat menciptakan pengunjung tidak nyaman.
"Saya sampaikan untuk teman-teman anda tidak akan memaksakan sterilisasi sebab semuanya mesti happy, tergolong yang telah punya usaha di situ mesti anda amankan. Jangan sampai anda paksakan terus tidak terdapat yang datang sebab kesulitan," tegasnya.
Hendi pun menuturkan, dalam dua tahun ke depan, pihaknya bakal memperluas area Kota Lama Semarang yang ketika ini baru merangkum area "Little Netherlands."
"Seminggu yang kemudian perwakilan Pemerintah Kota Semarang menandatangani keputusan Kota Lama, Pecinan, Kampung Melayu, dan Kampung Arab sebagai Cagar Budaya Nasional, dengan kata lain pola pembangunan di dekat situ akan diatur sesuai perundangan cagar kebiasaan yang ada," papar Hendi.
Dia sudah menyampaikan urusan tersebut kepada Dinas Tata Ruang supaya membuat master plan rencana pembangunan guna tiga area lain sesudah Little Netherlands, yakni Kampung Melayu, Pecinan, Arab, sampai-sampai dapat meneruskan pembangunan.
Hendi juga optimistis bahwa pembangunan Kota Lama ke depan tak melulu bertumpu pada keterampilan pemerintah saja. Pasalnya, semakin hari semakin tidak sedikit pihak yang punya minat untuk mengerjakan investasi di Kota Lama Semarang.
"99% bangunan di Kota Lama tersebut milik private sampai-sampai APBD tidak dapat masuk. Jadi, andai pemilik bangunan tidak dapat merestorasi maka bakal B2B (Business to Business). Sampai dengan minggu ini kami telah diberi informasi bila Starbucks sedang menggali tempat di Kota Lama, maka kita tolong sambungkan guna ada lokasi yang dapat disewa. Atau kemarin pun ada informasi pengusaha bakal bawa franchise besar ke Kota Lama, ya anda temukan dengan sejumlah pemilik gedung," tambahnya.
Hendi meyakinkan bahwa dalam pengembangan Kota Lama, Pemkot Semarang akan konsentrasi membangun kemudahan publik untuk menyokong investasi yang masuk. "Pemkot Semarang akan menyerahkan alokasi perkiraan untuk mendukung tersebut yang sifatnya kemudahan publik, contohnya jalan, saluran, lampu, street furniture, dan seterusnya," tukasnya.
"Maka ini menjadi jelas, bahwa polanya yang bakal berjalan ke depan dalam pembangunan Kota Lama baik Little Netherlands maupun tiga kawasannya lainnya akan laksana itu," tutupnya.