Jadi Kota Penyangga Ibu Kota Baru, Ini 6 Keunggulan yang Dimiliki Samarinda
Samarinda Jadi Kota Penyangga Ibu Kota. ©2019 Merdeka.com/Saud Rosadi
Merdeka.com - Pemerintah memutuskan mengalihkan ibu kota negara (IKN) di beberapa Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara, di Kalimantan Timur. Kota Samarinda, jadi kota pengampu IKN di samping Balikpapan. Apa saja kelebihan kota Samarinda?
Kota Samarinda dengan luasan 718 kilometer persegi, menjadi kota sangat ramai di Kalimantan Timur, dengan jumlah warga 900 ribu jiwa. Sebab, Samarinda yang terdiri dari 10 kecamatan dan 59 desa/kelurahan itu, pun menjadi ibu kota provinsi.
Penduduk Samarinda begitu heterogen dari pelbagai macam suku, hidup damai dan tenteram. Bahasa keseharian, di samping bahasa Indonesia, masyarakatnya pun menggunakan bahasa Banjar dan pun bahasa Kutai dalam pergaulannya.
Berikut kelebihan kota Samarinda :
1. Pusat edukasi di Kaltim
Universitas Mulawarman jadi primadona untuk warga Kalimantan Timur. Tidak sedikit, penduduk kabupaten dan kota di sekitarnya, melanjutkan kuliah masing-masing tahunnya ke Universitas Mulawarman, yang didirikan 27 September 1962 itu.
Di samping Universitas Mulawarman, di Samarinda pun ada berdiri 4 universitas swasta laksana Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Universitas 17 Agustus 1945 serta Universitas Widya Gama Mahakam. Juga sekolah tinggi, dan pastinya TK sampai SMA negeri dan swasta.
2. Punya pusat melakukan pembelian barang dan hiburan
Kota Samarinda pun punya pusat perbelanjaan skala nasional. Big Mall jadi yang terbesar ketika ini. Di samping pusat melakukan pembelian barang Samarinda Central Plaza, Plaza Mulia, Mall Lembuswana, serta Samarinda Square. Di Big Mall misalnya, di dalamnya ada departemen store SOGO.
Urusan nonton bioskop juga tidak jadi soal. Jaringan 21Cineplex laksana bioskop XXI dan Premiere pun telah ada di pusat melakukan pembelian barang itu. Bahkan, CGV segera muncul di di antara pusat melakukan pembelian barang di Samarinda.
3. Tersedia hotel berjaringan nasional
Sebagai ibu kota provinsi dan pusat pemerintahan, pun pusat jasa, Samarinda pun punya hotel sampai berjaringan nasional. Seperti Hotel Harris, Hotel Amaris, Hotel Aston, Hotel Swiss-Bell Borneo, Zoom Hotel serta Hotel Midtown. Dalam masa-masa dekat, pun rampung Hotel Ibis-Mercure Mulawarman.
Lainnya, walau bukan jaringan nasional, Hotel Bumi Senyiur dan Hotel Mesra Internasional, dan hotel-hotel lainnya pun tidak kalah menarik, dan juga kesayangan lantaran posisinya yang strategis di tengah kota.
4. Wisata Eksotis
Sungai Mahakam yang membelah kota Samarinda menjadi Samarinda Kota dan Samarinda Seberang, jadi lokasi rekreasi wisata warga. Keindahan Sungai Mahakam di kala pagi dan senja hari, tidak luput jadi tempat ajang foto-foto. Utamanya, di Tepian Mahakam, lokasi warga melepas penat.
Bahkan, Islamic Centre yang di dalamnya berdiri megah Masjid Baitul Muttaqin yang pun berada tidak jauh dari pinggir sungai, pun jadi sarana wisata religi penduduk di ketika senja, sampai memasuki Salat Maghrib.
Di samping tersedia kemudahan kapal wisata mencari hulu dan sungai Mahakam di Samarinda, Pemkot Samarinda punya kegiatan Festival Mahakam masing-masing tahunnya, yang pun masuk dalam kalender pariwisata nasional Kemenpar. Festival yang menghadirkan event olahraga, dan kebiasaan Kalimantan Timur itu, dilangsungkan 1-3 November 2019.
Kampung Wisata Desa Pampang pun punya pesona eksotis. Di sana, pengunjuk dapat berfoto bareng dengan perempuan suku Dayak yang bertahun-tahun mempunyai telinga panjang. Berfoto bareng wanita suku Dayak itu, menyerahkan kesan tersendiri.
5. Tol Samarinda-Balikpapan
Samarinda ke Balikpapan segera terhubung melewati tol sepanjang 99 kilometer. Di Samarinda, pintu tol berada di area Palaran. Tentu saja tol tersebut mempersingkat jarak tempuh kedua kota pengampu ibu kota menjadi 1,5 jam, dari 2-3 jam melewati poros Samarinda-Balikpapan.
Tol tersebut menjadi yang kesatu di Kalimantan. Kementeria PUPR menarget tol itu dapat digunakan selambatnya Desember 2019.
6. Bandara dan Terminal Peti Kemas
Kini, Samarinda sebagai ibu kota punya Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, di unsur utara kota Samarinda. Bandara tersebut menjadi paling strategis tidak melulu warga Samarinda, melainkan pun kota sekitarnya laksana Bontang, Sangatta, Melak serta kota Tenggarong.
Adapun rute yang dilayani sedangkan ini dari dan ke Samarinda ialah Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, dan Makassar, memakai Boeing 737-800/900ER maupun Airbus A320. Saat ini, tiap harinya terdaftar ada 46 penerbangan dari pagi sampai sore hari. Dengan pemasangan lampu runway mulai September 2019 dan rampung akhir tahun, dijamin ke depannya akan semakin ramai dengan hadirnya penerbangan malam. Di bulan Juli 2019 saja, Bandara APT Pranoto melayani penerbangan 661.426 penumpang.
Sedangkan pelabuhan, Samarinda punya Pelabuhan Samarinda dengan rute destinasi Parepare, Sulawesi Selatan. Bahkan, ketika ini pun sudah beroperasi Terminal Peti Kemas di area Palaran.
Dengan sekian banyak keunggulan itu, paling tidak menyerahkan gambaran untuk sekitar 1,5 juta ASN di Jakarta mengenai Samarinda sebagai kota pengampu ihu kota, bilamana nantinya ibu kota berangsur mulai dipindah di 2024, cocok target dan rencana Bappenas