Ki Kambang, Ular Sakti Pusaka Sunan Gunung Jati

Peran para tokoh besar pendiri Cirebon menjadi catatan perlu dalam peristiwa perkembangan Pantura Jawa Barat.


Para tokoh selanjutnya tidak hanya meninggalkan warisan seni, budaya, dan bangunan tua. Sejumlah benda pusaka yang menjadi pegangan mereka semasa hidup menyisakan kisah misteri dan kesohoran benda tersebut.

Filolog Cirebon, Opan Safari mengatakan, sejumlah benda pusaka Cirebon tetap tersimpan dan dirawat oleh keluarga Keraton. Salah satunya Pedang Sunan Gunung Jati Cirebon bernama Ki Kambang.

"Masih tersedia tersimpan rapih di Keraton Kaprabonan dan aku pernah melihatnya sendiri. Hanya saja tidak dapat teledor dikeluarkan," kata Opan, Kamis (28/2/2019).

Dia mengatakan, panjang Pedang Sunan Gunung Jati selanjutnya hampir 1 meter. Pedang digunakan untuk komando dalam tiap-tiap peperangan pasukan Cirebon.

Konon, dalam tiap-tiap peperangan, musuh yang berhadapan bersama dengan pasukan Cirebon akan ketakutan. Pedang selanjutnya memicu pemegang nampak berwibawa.

"Salah satunya disaat perang kerajaan Cirebon melawan Galuh pedang itu menjadi komando diserahkan oleh Sunan Gunung Jati kepada komandan perang. Kadang memimpin sendiri," tutur Opan.

Dia mengatakan, pedang selanjutnya kemudian diwariskan kepada keturunan Sunan Gunung Jati yang menjadi Putera Mahkota.

Dari Sunan Gunung Jati, pedang diwariskan ke Sultan Muhammad Badridin Kaprabonan hingga ke Pangeran Fajar Harun.

Seekor Ular


Pedang Sakti Sunan Gunung Jati Cirebon Buat Musuh Takut
Berdasarkan catatan yang didapat, pedang selanjutnya mempunyai keunikan tersendiri. Opan menyebutkan, jikalau ditaruh di air, pedang selanjutnya mengambang.

Sementara berasal dari Info yang didapat, nama pedang Ki Kambang mempunyai cerita menarik. Pedang selanjutnya adalah jelmaan seekor ular yang bersua Sunan Gunung Jati.

"Ceritanya disaat Sunan Gunung Jati turun ke pelabuhan tersedia seekor ular di hadapannya," kata dia.

Di hadapan ular, Sunan Gunung Jati terdiam dan bertanya ke ular selanjutnya maksud dan tujuan menghadangnya. Singkat cerita, sang ular selanjutnya mengaku mengidamkan mengabdi kepada Sunan Gunung Jati.

Sunan Gunung Jati sempat heran bersama dengan permohonan ular yang mengidamkan mengabdi padanya. Namun, sekejap itu, ular selanjutnya berubah wujud menjadi pedang.

"Jadi musuh nampak takut pas pedang dihunuskan mungkin gara-gara mempunyai komara ular dan orang yang membawa pedang itu nampak berwibawa," ujar dia.