WOW TERNYATA INDONESIA PERNAH BIKIN BOM ATOM YANG SEMPAT BIKIN PANIK DUNIA MANTAP

Amerika Serikat dan Tiongkok tolong Indonesia mengembangkan nuklir. Rencana ujicoba bom atom justeru membuat dunia kalangkabut.
M.F. Mukthi
28 Mar 2015, 19:39
facebooktwitterlinewabbmemail
Indonesia Bikin Bom Atom, Amerika Kelabakan
Ledakan bom atom di atas Nagasaki, Jepang, 9 Agustus 1945. Foto: Nagasaki Atomic Bomb/EPA.





PADA 15 November 1964, Direktur Pengadaan Senjata Angkatan Darat Brigjen Hartono memberitahukan Indonesia bakal mengujicoba bom atom pada 1969. Dia menuliskan sekira 200 ilmuwan sedang bekerja memproduksi bom atom tersebut.

Menyusul lantas pada 24 Juli 1965 Presiden Sukarno mengumumkan, “Sudah kehendak Tuhan, Indonesia bakal segera memproduksi bom atomnya sendiri,” ujarnya sebagaimana dilansir Robert M. Cornejo dalam “When Sukarno Sought the Bomb: Indonesian Nuclear Aspirations in the Mid-1960s,” The Nonproliferation Review Vol. 7 tahun 2000. Untuk Sukarno, bom atom ditujukan guna “menjaga kedaulatan dan mengawal tanah air.”

Publik internasional terhenyak. Negara-negara Barat dan sekutunya cemas dan protes. Menteri Pertahanan Australia Shane Paltridge mengatakan, pengakuan Hartono tak boleh disepelekan. Wakil PM Malaysia Tun Abdul Razak, yang merasa paling terancam, menyuruh penyelidikan serius upaya Indonesia itu. AS gerah dengan ulah Indonesia itu, dan diplomat-diplomatnya di Jakarta mulai menyelidiki.

AS mendapat kesimpulan, keterampilan nuklir Indonesia belum memadai untuk memproduksi bom. Oleh sebab itu, tulis Matthew Fuhrmann dalam Atomic Assistance: How ‘Atom for Peace’ Programs Cause Nuclear Insecurity, “meski ada kemauan (Indonesia menciptakan bom, red.) tersebut, AS tetap melanjutkan bantuannya untuk program nuklir Indonesia.” Pada September 1965, AS dan Indonesia pulang menandatangani perjanjian kerjasama nuklirnya.

Sebuah revisi atas perjanjian tahun 1960, di mana Indonesia mesti memperbolehkan reaktor nuklirnya diinspeksi IAEA, dimasukkan dalam perjanjian baru itu. Hal itu bertujuan guna mengendalikan Indonesia yang dikhawatirkan tak membalikkan uranium suplai dari AS dan menggunakannya untuk menciptakan bom.

Namun, prahara 1965 mengolah semuanya. Kekuasaan Sukarno terus melemah dan kesudahannya jatuh. Pemerintahan Soeharto sama sekali tak tertarik mengembangkan bom nuklir. Perjanjian nuklir dengan AS yang dipunyai Indonesia sepenuhnya dipakai untuk destinasi ilmu pengetahuan, pertanian, dan pembangunan perekonomian.