Ketika dimulai dari tempatnya, senjata satu ini akan menerbitkan semerbak bau wangi
Kisah penjajahan Belanda menyisakan tidak sedikit sejarah, tak sebatas bangunan saja tetapi pun benda yang dirasakan keramat. Salah satunya ialah Golok Kadca yang tersimpan dalam lokasi tinggal kuno di Kampung Karang Sari, Desa Citalang, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta.
Golok ini tak melulu berupa peninggalan leluhur saja, tetapi pun ingin dipunyai oleh tidak sedikit orang. Ia punya peranan tersendiri dalam mengenyahkan para penjajah. Seberapa digdaya sih golok ini sampai tidak sedikit orang yang mengincarnya? Simak dalam pembahasan berikut!
Hanya terdapat dua bilah di negara yang berbeda
Ilustrasi lokasi tinggal Adat Citalang [Sumber gambar]
Saat ini, Golok Kadca tersimpan dalam sebuah lokasi tinggal panggung berkonstruksi bilik bambu dan kayu khusus lokasi menyimpan benda pusaka warisan Karuhun Sunda. Rumah ini ialah saksi sejarah saat pembebasan Batavia dari genggaman VOC di abad ke -19. Rumah panggung ini kini masuk dalam cagar kebiasaan yang dilindungi.
Nah, uniknya semua tokoh masyarakat percaya bahwa senjata berbentuk badik besar itu melulu ada dua di tempat. Satu di lokasi tinggal kuno Karang Sari, satu lagi terdapat di Belanda.
Berusia ribuan tahun
Senjata dalam lokasi tinggal kuno Citalang
Dilansir dari sindonews.com, seorang figur masyarakat mempunyai nama Jajat (52) menuliskan bahwa golok itu usianya telah ribuan tahun. Keberadaannya di lokasi tinggal kuno ini sendiri sebab diantar oleh orang yang tak dikenal. Ia menitipkan golok ini tetap sedang di Rumah Kuno. Hingga kini tak terdapat satupun yang tau siapa sang pendahuluan misterius itu.
Karena tingginya nilai sejarah dan nuansa mistis, ada tidak sedikit sekaliorang yang membidik golok ini. Mereka bahkan rela menunaikan mahal guna hal itu. Sayangnya, masyarakat kukuh untuk menciptakan benda pusaka tersebut tetap sedang di tempatnya sampai saat ini.
Masyarakat percaya kalah Golok Kadca tercipta dari Batu Meteor
Pusaka Golok Kadca yang tercipta dari meteor
Golok Kadca diduga peninggalan dari Raja Tatar Pasundan. Pada zaman dahulu, leluhur memang kerap memakai material tak biasa untuk menciptakan senjata. Nah, Golok ini juga diandalkan terbuat dari batu meteor.
Makanya bukan urusan yang mengherankan andai ia dapat bertahan dalam masa-masa yang paling lama. Pembuatan golok ini tak melulu mengandalkan kekuatan jasmani untuk menempa, tetapi pun ritual puja-puji terhadap Yang Maha Kuasa.
Bisa menerbitkan bau wangi
Peninggalan raja Pasundan
Ada yang tak kalah menarik dari Golok Kadca, ketika ditarik keluar dari lokasinya ia akan menerbitkan bau wangi semerbak. Berdasarkan keterangan dari para ahli, bau wangi ini ialah pesan dari semua Karuhun guna generasi muda sebagai penerus bangsa. Bahwa sejatinya hidup ini terdapat harta yang non-bendawi yang lebih berharga, yaitu keberuntungan dan keberuntungan.
Masyarakat berharap supaya tak terdapat lagi orang yang mengejar pusaka ini. Biarkan ia berada di lokasinya sebagai kebiasaan warisan karuhun yang terus dilestarikan. Semoga pesan semua leluhur untuk generasi muda tersampaikan melewati barang bersejarah ini.
Kisah penjajahan Belanda menyisakan tidak sedikit sejarah, tak sebatas bangunan saja tetapi pun benda yang dirasakan keramat. Salah satunya ialah Golok Kadca yang tersimpan dalam lokasi tinggal kuno di Kampung Karang Sari, Desa Citalang, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta.
Golok ini tak melulu berupa peninggalan leluhur saja, tetapi pun ingin dipunyai oleh tidak sedikit orang. Ia punya peranan tersendiri dalam mengenyahkan para penjajah. Seberapa digdaya sih golok ini sampai tidak sedikit orang yang mengincarnya? Simak dalam pembahasan berikut!
Hanya terdapat dua bilah di negara yang berbeda
Ilustrasi lokasi tinggal Adat Citalang [Sumber gambar]
Saat ini, Golok Kadca tersimpan dalam sebuah lokasi tinggal panggung berkonstruksi bilik bambu dan kayu khusus lokasi menyimpan benda pusaka warisan Karuhun Sunda. Rumah ini ialah saksi sejarah saat pembebasan Batavia dari genggaman VOC di abad ke -19. Rumah panggung ini kini masuk dalam cagar kebiasaan yang dilindungi.
Nah, uniknya semua tokoh masyarakat percaya bahwa senjata berbentuk badik besar itu melulu ada dua di tempat. Satu di lokasi tinggal kuno Karang Sari, satu lagi terdapat di Belanda.
Berusia ribuan tahun
Senjata dalam lokasi tinggal kuno Citalang
Dilansir dari sindonews.com, seorang figur masyarakat mempunyai nama Jajat (52) menuliskan bahwa golok itu usianya telah ribuan tahun. Keberadaannya di lokasi tinggal kuno ini sendiri sebab diantar oleh orang yang tak dikenal. Ia menitipkan golok ini tetap sedang di Rumah Kuno. Hingga kini tak terdapat satupun yang tau siapa sang pendahuluan misterius itu.
Karena tingginya nilai sejarah dan nuansa mistis, ada tidak sedikit sekaliorang yang membidik golok ini. Mereka bahkan rela menunaikan mahal guna hal itu. Sayangnya, masyarakat kukuh untuk menciptakan benda pusaka tersebut tetap sedang di tempatnya sampai saat ini.
Masyarakat percaya kalah Golok Kadca tercipta dari Batu Meteor
Pusaka Golok Kadca yang tercipta dari meteor
Golok Kadca diduga peninggalan dari Raja Tatar Pasundan. Pada zaman dahulu, leluhur memang kerap memakai material tak biasa untuk menciptakan senjata. Nah, Golok ini juga diandalkan terbuat dari batu meteor.
Makanya bukan urusan yang mengherankan andai ia dapat bertahan dalam masa-masa yang paling lama. Pembuatan golok ini tak melulu mengandalkan kekuatan jasmani untuk menempa, tetapi pun ritual puja-puji terhadap Yang Maha Kuasa.
Bisa menerbitkan bau wangi
Peninggalan raja Pasundan
Ada yang tak kalah menarik dari Golok Kadca, ketika ditarik keluar dari lokasinya ia akan menerbitkan bau wangi semerbak. Berdasarkan keterangan dari para ahli, bau wangi ini ialah pesan dari semua Karuhun guna generasi muda sebagai penerus bangsa. Bahwa sejatinya hidup ini terdapat harta yang non-bendawi yang lebih berharga, yaitu keberuntungan dan keberuntungan.
Masyarakat berharap supaya tak terdapat lagi orang yang mengejar pusaka ini. Biarkan ia berada di lokasinya sebagai kebiasaan warisan karuhun yang terus dilestarikan. Semoga pesan semua leluhur untuk generasi muda tersampaikan melewati barang bersejarah ini.