FotoIlustrasi semua penunggak pajak kendaraan ketika mengurus surat pernyataan menunaikan pajak.
Siap-siap ya sob, pajak Bea Balik Nama (BBN) kendaraan bermotor distrik DKI Jakarta bakal dinaikkan.
Melansir dari Kompas.com, eskalasi pajak BBN ini sebesar dua separuh persen.
Jika sebelumnya BBN kendaraan kesatu 10 persen, nantinya bakal naik menjadi 12,5 persen.
Apabila akhir bulan ini sudah berlalu dikaji, maka dapat diterapkan pada Oktober 2019 mendatang.
Perubahan pajak BBN secara langsung dapat dominan pada banderol mobil dan sepeda motor baru yang dipasarkan di distrik ibu kota.
Informasi bersangkutan eskalasi pajak BBN ini dikatakan langsung oleh Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta, Faisal Syafruddin.
Ia menuliskan bahwa peraturan wilayah ini sedang direvisi oleh Departmen Dalam Negeri (Depdagri).
"Apabila telah rampung maka bakal segera kami undangkan," ujar Faisal.
Menurutnya, bilamana revisi tersebut sudah rampung pada akhir September ini, maka penetapan tarif BBN dapat diterapkan secepatnya, yakni mulai Oktober 2019.
Ilustrasi semua penunggak pajak kendaraan ketika mengurus surat pernyataan menunaikan pajak.
Faisal menjelaskan, tujuan mendongkrak pajak BBN ini untuk meningkatkan penerimaan pajak sebagai sumber penghasilan daerah.
Di samping itu, eskalasi ini pun membuat masyarakat membatalkan niat melakukan pembelian kendaraan lantaran harga yang kian tinggi.
Kenaikan pajak sebesar dua separuh persen ini pun sebagai penyeimbang dengan kota lainnya.
Sebab sekitar ini melulu Jakarta yang masih merealisasikan pajak 10 persen, sementara provinsi lain laksana Jawa Barat telah lebih dulu naik menjadi 12,5 persen.
7 Hal yang Sering Dirahasiakan Bos dari Anak Buahnya,
Referensi pihak ketiga
Selain sebab hasil pekerjaan, evaluasi dari atasan penting untuk perkembangan karirmu. Oleh sebab itu, hindari mengerjakan apa saja yang dapat mengurangi evaluasi positif dari atasanmu. Yang jadi masalah, anda sering mengerjakan kebiasaan-kebiasaan kecil yang anda anggap tidak berpengaruh untuk orang lain, tergolong atasan. Hanya saja, atasan tidak menyampaikan tersebut secara langsung. Bahkan, atasan biasanya merahasiakannya.
Dilansir dari magazine inilahsejumlah rahasia yang biasanya tidak dikatakan atasan untuk bawahannya:
1. Tidak Peduli dengan Latar Belakangmu
Kamu barangkali memiliki tidak sedikit prestasi yang dapat membanggakan orang tua, atau prestasi di perusahaan sebelumnya. Namun, di mata atasan, anda bukanlah siapa-siapa. Atasan lebih menyimak bagaimana caramu menghadapi dan menuntaskan masalah.
2. Atasan Juga Perlu Mendengar Kaar Buruk
Progres atau update tentang pekerjaan pasti harus dikatakan pada atasan. Namun, biasanya kita melulu memberikan informasi yang positif untuk atasan. Padahal, atasan pun perlu memperhatikan informasi lainnya, tergolong informasi yang negatif. Ini diperlukan supaya permasalahan yang terdapat segera dapat dicari solusinya.
3. Tidak Ingin Bawahannya Menyerah
Atasan bakal kecewa bila bawahannya resign atau berhenti menuntaskan pekerjaannya. Oleh sebab itu, walau ada masalah, tidak boleh pernah berhenti menuntaskan pekerjaan. Sebaliknya, carilah penyelesaian untuk persoalan tersebut.
4. Atasan Ingin Bawahannya Bekerjasama
Penilaian negatif dapat datang dari atasan bila mengetahui bawahannya tidak saling berbagi informasi dan berkolaborasi. Di samping itu, tidak boleh pernah menunda-nunda pekerjaan sebab atasan tidak menyukai kelaziman tersebut.
5. Penilaian Negatif dari Atasan untuk Bawahan yang Berbohong
Atasan biasanya tahu bila bawahannya berdusta kepadanya. Hanya saja ia tidak mengatakannya. Jadi, andai kamu tidak tahu tentang sesuatu, bertanya untuk atasan tersebut lebih baik daripada mengada-ada. Di samping itu, atasan pun seringkali menunggu anda menginformasikan sesuatu yang sebetulnya ia telah tahu sebelumnya.
6. Rahasia Atasan: Menginginkan Adanya Inovasi
Atasan seringkali sudah bekerja lebih lama dikomparasikan bawahannya. Oleh sebab itu, ia tentu lebih memahami bagaimana kegiatan diselesaikan. Yang ia mau dari bawahan sebenarnya ialah inovasi dan terobosan, sehingga kegiatan itu dapat diselesaikan dengan lebih efektif dan lebih efisien.
7. Atasan Bisa Menunda Promosi
Kamu barangkali merasa telah saatnya dipromosikan ke posisi yang lebih baik. Namun, atasanmu dapat saja menundanya sebab ia memandang kamu perlu pengalaman lebih tidak sedikit atau perlu belajar lebih banyak.