Harga Dalem dipercayai Masyarakat setempat sebgai area Mukswa Prabu Brawijaya, Raja Majapahit yang terakhir.
Harga Dumilah dipercayai sebagai area pemokswaan Ki Sabdopalon dan Harga Dumilah merupakan area yang penuh misteri yang kerap dipergunakan sebgai ajang menjadi kekuatan olah bathin dan meditasi.
Raja majapahit paling akhir Sinuwun Bumi Nata Brawijaya Ingkang Jumeneng Kaping V mempunyai keliru seorang isteri yang berasal berasal dari negeri Tiongkok bernama Putri Cempo dan mempunyai Putera Raden Patah dan sejalan dengan pudarnya Kerajaan Majapahit, jinbun Fatah mendirikan Kerajaan Islam di Glagah Wangi (Demak).
Prabu Brawijaya bersemedi dan beroleh wisik yang pesannya : udah saatnya sinar Majapahit memudar dan wahyu kedaton dapat berganti kekerajaan yang baru tumbuh serta masuknya agama baru (Islam) sebetulnya udah takdir dan tak mampu terlelakan lagi.
Prabu Brawijaya dengan cuma disertai abdinya yang setia sabdopalon diam - diam meninggalkan keraton naik ke gunung lawu.
sebelum hingga dipuncak dia bersua dengan 2 orang umbul (bayan/kepala dusun) yaitu Dipa Menggala dan Wangsa Menggala. Sebagai abdi dalem yang setia mukti dan mati mereka selamanya dengan Raja.
Sampailah Prabu Brawijaya dengan 3 orang abdi di puncak Hargodalem.
Saat itu Prabu Brawijaya sebelum Muksa bertitah kepada 3 orang abdinya dan mengangkat Dipa Menggala menjadi penguasa gunung lawu dan membawahi semua makhluk gaib (peri, jin dan sebagainya) dengan wilayah kebarat hingga ke wilaya merapi/Merbabu, ketimur hingga gunung wilis,
keselatan hingga pantai selatan dan keutara hingga dengan pantai utara dengan gelar Sunan Gunung Lawu dan mengangkat wangsa Menggala menjadi patihnya, dengan gelar Kyai Jalak.
Prabu Brawijaya Muksa di Hargo Dalem, namun Sabdo Palon Muksa di Puncak Harga Dumilah . Karena kesaktian dan kesempurnaan ilmunya Sunan Gunung Lawu dan Kyai Jalak lantas menjadi Makhluk gaib yang hingga kini tetap setia laksanakan tugas sesuai amanat Sang Prabu Brawijaya.
Tempat - area lain yang dipercayai misterius oleh masyarakat setempat tak hanya tiga puncak tersebut yaitu : Sendang Inten, Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Kawah Candradimuka, Repat Kepanasan/Cakrasurya dan Pringgodani.
Harga Dumilah dipercayai sebagai area pemokswaan Ki Sabdopalon dan Harga Dumilah merupakan area yang penuh misteri yang kerap dipergunakan sebgai ajang menjadi kekuatan olah bathin dan meditasi.
Raja majapahit paling akhir Sinuwun Bumi Nata Brawijaya Ingkang Jumeneng Kaping V mempunyai keliru seorang isteri yang berasal berasal dari negeri Tiongkok bernama Putri Cempo dan mempunyai Putera Raden Patah dan sejalan dengan pudarnya Kerajaan Majapahit, jinbun Fatah mendirikan Kerajaan Islam di Glagah Wangi (Demak).
Prabu Brawijaya bersemedi dan beroleh wisik yang pesannya : udah saatnya sinar Majapahit memudar dan wahyu kedaton dapat berganti kekerajaan yang baru tumbuh serta masuknya agama baru (Islam) sebetulnya udah takdir dan tak mampu terlelakan lagi.
Prabu Brawijaya dengan cuma disertai abdinya yang setia sabdopalon diam - diam meninggalkan keraton naik ke gunung lawu.
sebelum hingga dipuncak dia bersua dengan 2 orang umbul (bayan/kepala dusun) yaitu Dipa Menggala dan Wangsa Menggala. Sebagai abdi dalem yang setia mukti dan mati mereka selamanya dengan Raja.
Sampailah Prabu Brawijaya dengan 3 orang abdi di puncak Hargodalem.
Saat itu Prabu Brawijaya sebelum Muksa bertitah kepada 3 orang abdinya dan mengangkat Dipa Menggala menjadi penguasa gunung lawu dan membawahi semua makhluk gaib (peri, jin dan sebagainya) dengan wilayah kebarat hingga ke wilaya merapi/Merbabu, ketimur hingga gunung wilis,
keselatan hingga pantai selatan dan keutara hingga dengan pantai utara dengan gelar Sunan Gunung Lawu dan mengangkat wangsa Menggala menjadi patihnya, dengan gelar Kyai Jalak.
Prabu Brawijaya Muksa di Hargo Dalem, namun Sabdo Palon Muksa di Puncak Harga Dumilah . Karena kesaktian dan kesempurnaan ilmunya Sunan Gunung Lawu dan Kyai Jalak lantas menjadi Makhluk gaib yang hingga kini tetap setia laksanakan tugas sesuai amanat Sang Prabu Brawijaya.
Tempat - area lain yang dipercayai misterius oleh masyarakat setempat tak hanya tiga puncak tersebut yaitu : Sendang Inten, Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Kawah Candradimuka, Repat Kepanasan/Cakrasurya dan Pringgodani.