MISTERI KERAJAAN MACAN PUTIH DI GUNUNG RAUNG

Gunung yang kerap didaki oleh para pecinta alam di Pulau Jawa ini, memiliki kisah legenda yang penuh mistis. 


Beberapa nama pos pendakiannya termasuk memiliki nama yang terkesan angker, layaknya Pondok Sumur, Pondok Demit, Pondok Mayit, dan Pondok Angin.

Semua pos pendakian itu memiliki kisah mistis tersendiri. Misalnya saja pos pendakian Pondok Sumur. Menurut cerita penduduk setempat, di pos pendakian ini terkandung sebuah sumur yang biasa digunakan seorang pertapa sakti dari Gresik. Namun keberadaan sumur dan pertapa itu tidak dapat dilihat kasat mata. 

Bahkan kabarnya, lebih dari satu pendaki yang berkemah di lebih kurang pos berikut kerap mendengar nada cara kaki kuda yang melintas di belakang tenda. Tetapi sementara dilihat, wujudnya tidak ada.

Kemudian Pos pendakian Pondok Demit. Konon pos ini merupakan pasar setan, di mana para lelembut melakukan transaksi jual-beli para lelembut di area tersebut. 

Sehingga tak heran terkecuali di hari tertentu, kawasan ini kerap terdengar keramaian layaknya dalam pasar bersama dengan alunan musik. Bahkan bagi orang-orang tertentu, lokasi ini kerap dijadikan area pesugihan.


Sedangkan kisah mistis di Pos pendakian Pondok Mayit itu berawal dari penemuan mayat seorang bangsawan belanda yang menggantung di atas pohon oleh para pejuang.

Terakhir adalah pos pendakian Pondok Angin yang berada di puncak bukit. Di pos ini beredar kisah mistis berkenaan keberadaan pintu gerbang kerajaan gaib. Konon di sana kerap terdengar nada cara kaki kuda kereta kencana.

Kisah mistis lainnya di Gunung Raung adalah berkenaan legenda keberadaan Kerajaan Macan Putih yang yang dipimpin oleh seorang petapa yang hilang dari Kerajaan Majapahit, bernama Pangeran Tawangulun.

 Konon pada sementara gunung ini meletus pada th. 1638, Keajan Macan Putih berdiri bersama dengan pusat kerajaannya terletak di puncak gunung tersebut.


Kedati tidak kasat mata, lebih dari satu penduduk lebih kurang percaya, terkecuali hingga sementara ini Kerajaan Macan Putih itu masih tersedia di puncak gunung yang secara administratif terletak di tiga lokasi kabupaten, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember Jawa Timur.

Keberadaan Kerajaan Macan Putih termasuk kerap dikait-kaitkan bersama dengan kejadian banyaknya hewan ternak yang mati mendadak. 

Konon hewan-hewan ternak itu bukan mati tanpa sebab, tapi dijadikan upeti oleh para penguasa Kerajaan Macan Putih berada di alam gaib.